Untuk orang-orang tua, jumlah lilin yang terlalu banyak di atas kue mungkin akan terasa tidak praktis, sehingga pabrik pembuat lilin membuat lilin-lilin ulang tahun berbentuk angka. Orang-orang bisa membeli satu satu angka dan kemudian digabungkan sehingga membentuk usia orang yang sedang berulang tahun atau mungkin lilin dua angka yang khusus dan tampak menarik untuk ulang tahun-ulang tahun yang khusus seperti misalnya angka 60. Ada juga orang-orang yang tidak suka memakai lilin, ada yang memakan lilin berbentuk tokoh kartun, lilin berbentuk bunga, dan lilin hiasan lainnya.
Biasanya, sebuah kue ulang tahun secara seremonial diberikan dengan lilin yang menyala. Lilin dinyalakan di dapur kemudian kue dengan lilin yang sudah menyala itu diarak menyusuri rumah hingga ke depan orang yang sedang berulang tahun. Banyak kebudayaan yang memiliki lagu sederhana yang dinyangikan selama kue diarak dan anak-anak seringkali belajar menyanyikannya sejak usia dini sehingga semua orang dengan segala usia bisa ikut menyanyikan lagu ulang tahun itu.
Asal usul tradisi meletakkan lilin di atas kue ulang tahun tidak terlalu jelas. Kue ulang tahun sendiri tampaknya muncul dari Abad Pertengahan ketika makanan-makanan yang manis disajikan oleh orang-orang kelas atas ketika mereka berulang tahun. Lilin-lilin seringkali digunakan dalam perayaan keagamaan dan mungkin saja tadinya pemberian lilin di atas kue ulang tahun merupakan sebuah komponen keagamaan.
No comments:
Post a Comment