Kisah raja Arthur dituturkan pertama kalinya dalam dongeng Wales kuno. Tetapi nampaknya ceritanya banyak dipengaruhi budaya Celtic. Anehnya nama Arthur sendiri bukanlah nama yang lumrah di telinga bangsa Wales. Nama ini sebenarnya berasal dari kata Art yang dalam bahasa Celtic berarti beruang. Nama itu berasal dari nama dewa beruang, Artio. Ia juga dipercaya sebagai manusia keturunan dewa dan beruang
Dalam tradisi Wales, nama Arthur disebut-sebut dalam Syair kuno Pa Gur Yv Porthair. Penggalan syair itu menceritakan sekelumit kisah pertempuran Arthur melawan werewolf (serigala jadi-jadian). Nama Arthur pertama kali muncul dalam puisi Y Gododdin yang berasal dari abad ke-7 M. Dalam puisi karya Aneirin ini, Arthur tidak terlalu banyak dibahas. Aneirin hanya menyebutkan Arthur sebagai orang perkasa yang “tidak dapat dibandingkan kehebatannya dengan orang lain sezamannya”. Kisah tentang Arthur lainnya terdapat dalam Culhwch and Olwen dan Dream of Rhonabwy dari abad ke-11. Tetapi mungkin sumbernya lebih tua lagi umurnya.Di luar tradisi Wales, nama Arthur dikenal pertama kali dalam De Excidio Britanniae karangan St. Gildas, seorang pendeta dari Inggris Utara pada pertengahan abad ke-6. Tetapi karangan ini lebih banyak menuturkan masa akhir kekuasaan Romawi di Inggris dan lahirnya raja-raja baru. Gildas lebih banyak membicarakan Ambrosius Aurelianus dan pertempurannya di Badon. Ia hanya sedikit menceritakan sekelumit cerita tentang Arthur. Menurut cerita itu, Arthur adalah pemimpin bangsa Wales yang menyunting Guinevere, seorang putri dari negara di bagian Inggris Selatan. Pasangan ini tidak mempunyai anak. Arthur akhirnya gugur dalam pertempuran. Saat itu nama-nama seperti Merlin, Morgana le Fay atau pun Launcelot belum lagi muncul.
Nennius dari Bangor Fawr (Gwynedd) menceritakan 12 pertempuran Arthur melawan bangsa Saxon dan Kelt. Pertempuran yang paling hebat adalah pertempuran yang berlangsung di bukit Badon (Badon Hill). Kisah-kisah pertempuran itu terdapat dalam buku Historia Brittonium dari abad ke-9. Tetapi nampaknya Nennius bukanlah penulis aslinya. Ia hanya menerjemahkan naskah kuno Wales ke dalam Bahasa Latin. Arthur dikisahkan lebih lengkap dalam Annales Cambriae. Buku yang menceritakan rentang sejarah Inggris dari tahun 447 sampai 957 M, ini menceritakan banyak kejadian penting tentang kehidupan Arthur. Dua kejadian paling penting yang diceritakannya adalah pertempuran Badon yang menewaskan 900 orang Anglo Saxon dan kematian Arthur dan Medrout (Mordred) dalam peperangan di Camlann. Namun, menurut Nennius, Arthur bukanlah seorang raja. Arthur hanyalah seorang Dux Bellorum atau panglima perang yang bekerja untuk Raja Britania Raya dalam peperangannya mengusir Bangsa Saxon.
http://nabieldadat.blogspot.com/2011/07/siapa-raja-arthur-yang-sebenarnya.html
No comments:
Post a Comment